Minggu, 20 Juli 2008

Hq dan matahari tenggelam

Posted by Picasa

Jumat, 18 Juli 2008

NYANYIAN UNTUK ANAKKU

NYANYIAN UNTUK ANAKKU
Tuk Kenang Blinang-Blinang
Ars longa vita brevis- seni itu panjang, hidup itu singkat. Hidup saya sebagai pribadi itu singkat. Hidup manusia jauh lebih panjang. Aku adalah daun yang sering merasa sebagai pohon. Namun aku tetap daun. Ada saatnya mupus, berkembang dan layu. Namun pohon tetap memproduksi daun-daun baru. Pohon lebih besar dari daun. Kemanusiaan lebih besar dari diri saya. Pencipta kemanusiaan dan pohon jauh lebih besar lagi.
Cantikku, tampanku, sehatku, mudaku, kuatku punya masa muncul – berkembang – memudar dan musnah, tapi kecantikan sendiri lebih besar dan abadi.
18 Mei 2004 adalah masa kelahiranmu. Kelahiran seperti jutaan kelahiran di dunia, namun saya jatuh cinta pada makhluk ini. Kehangatan berpendar di dada dan perut.
Aku bahagia – Tuhan kenapa kita bisa bahagia?
Ini bukan masalah peristiwa kelahiran, karena peristiwa kelahiran sangat sering terjadi, tetapi kelahiran sudut pandangan dalam diri saya, yaitu pandangan cinta. Ini kelahiran sudut pandang.

Hembusan nafas cinta
Denyut-denyut cinta
Suhu cinta
Tuhanku, Engkau melahirkan dunia...
Engkau mencintainya...
Malaikat meragukan kemampuan manusia
Tuhan berfirman, “Aku tahu yang tidak engkau tahu”
Kelahiran manusia menandakan bahwa Tuhan masih percaya pada manusia.
Di Pasar Jepara, ketika mengantar Ibu beli jajanan pasar untuk slametan kenang, saya merasa engkau adalah jantung hatiku yang baru, jantung jiwaku.



Pada mulanya engkau tidak suka ASI. Pertama kali ibumu menawarkan ASI padamu, engkau menangis keras seharian, sehingga tetangga datang karena khawatir ada apa –apa yang terjadi padamu. Tapi kini engkau gemar ASI, malah tidak terlampau gemar dengan susu botol. Pelajaran yang bisa diambil dari sini adalah, boleh jadi apa yang nampaknya tidak menyenangkan ketika digauli dan dikenali terus akan menyenangkan kita. Engkau malah ketagihan dengan susu ibumu. Nanti kalau engkau besar, bila menghadapi hal yang tidak menyenangkan, teliti dulu ya sayang.

Kenang
Kalau saya memberi nasihat, saya bukan berarti tidak belajar darimu, saya belajar dari perilakumu. Perilakumu tadi itu nampaknya juga berlaku bagi saya ya sayang.
Melihatmu tersenyum adalah menyaksikan keindahan dunia. Senyum yang murni kegembiraan hidup.